KONSEP
DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
A.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan (human process) yang
berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi
sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang
mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama. Definisi
tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan inovasi, karena dengan
sifat kreativitas dan inovatip seseorang dapat menemukan peluang.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data,
variabel yang sudah ada sebelumnya.
Ciri-ciri
orang kreatif adalah :
- Mandiri.
- Terbuka
terhadap yang baru.
- Percaya
diri.
- Berani
mengambil resiko.
- Melihat
sesuatu dengan tidak biasa.
- Memiliki
rasa ingin tahu yang besar.
- Dapat
menerima perbedaan.
- Objektif
dalam berpikir dan bertindak.
Terdapat
beberapa contoh-contoh kreativitas, yaitu :
- Kreativitas
ide
- Kreativitas
material
- Kreativitas
spontan
- Kreativitas
kejadian
- Kreativitas
organisasi
- Kreativitas
hubungan
- Kreativitas
dari hati.
Kegiatan
yang bersifat kewirausahaan misalnya :
- Menghasilkan
produk baru dengan cara baru pula.
- Menemukan
peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.
- Mengkombinasikan
faktor-faktor produksi dengan cara baru.
- Mendukung
budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
- Mendorong
perilaku eksperimen dll.
Terdapat
beberapa karakteristik dalam pola dasar kewirausahaan, diantaranya :
- Sikap
mental.
- Kepemimpinan.
- Tata
laksana.
- Keterampilan.
B
Pengertian Wirausaha
Wirausaha merupakan pelaku dari kewirausahaan, yaitu orang
yang memiliki kreativitas dan inovatif sehingga mampu menggali dan menemukan
peluang dan mewujudkan menjadi usaha yang menghasilkan nilai/laba. Kegiatan
menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut
proses kewirausahaan. Kegiatan wirausaha adalah menciptakan barang jasa baru,
proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, bahan baku baru, pasar baru.
Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan wirausaha tersebut menciptakan nilai atau
kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan menciptakan nilai tersebut karena
seorang wirausaha memiliki sifat-sifat kretaif dan inovatif.
Peranan
Wirausaha :
- Meningkatkan
standar / kualitas hidup manusia.
- Sebagai
motor penggerak dalam pembangunan nasional.
- Menciptakan
lapangan kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran.
Karakteristik
Wirausaha :
- Pekerja
keras.
- Disiplin.
- Mandiri
- Realitas
- Prestatif
(selalu ingin maju)
- Komitmen
tinggi
- Tajam
naluri bisnisnya.
- Cepat
melihat peluang usaha
- Kretaif
- Ulet
dan siap pada tantangan
- Ingin
mencapai sesuatu.
Karakteristik
yang khas dari wirausaha thetos enterprenerial menurut Moeljanto Tjokrowinoto
(1996) adalah:
- Kejelian
melihat peluang untuk memperoleh keuntungan.
- Selalu
mencari perubahan
- Kemampuan
untuk mendefinisikan resiko
- Kemampuan
untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas.
Kegiatan
menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut
proses kewirausahaan. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang
wirausaha diharuskan mempunyai :
- Memiliki
kokepada sasaran dan peluang.
- Mengambil
inisiatif dan pertanggung jawaban personal.
- Tidak
kenal menyerah dalam memecahkan masalah.
- Realistis
dan memiliki gaya humor.
- Memanfaatkan
dan selalu mencari umpan balik.
- Dapat
mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan.
- Mampu
mengelola dan menghitung resiko.
- Tidak
berorientasi mitmen dan determinasi serta ketekunan.
- Mengarah
kepada pencapaian dan pertumbuhan.
- Berorientasi kepada
status.
- Memilki
integritas dan dapat dipercaya
Arti Penting Wirausaha Dalam
Pembangunan.
Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang
memilki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia
tidak menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk
mendirikan perusahaannya ia menghimpun sumber-sumber atau faktorproduksi dan
menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-tindakan itu mempunyai dampak
pertama kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi diri dan
penghasilan, kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja
bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan
baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat,
menciptakaan teknologi sehingga menambah akumulasi untuk untuk teknologiyang
sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain,
memperluas dasar oajak bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu
bangsa, sehingga secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
C.
Pemikiran kewirausahaan, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data,
variabel yang sudah ada sebelumnya Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah dan
memanfaatkan suatu peluang didasari oleh sifat kreativitas dari para
pengelolanya, yaitu kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan menemukan cara
baru dalam menyikapi masalah dan memanfaatkan peluang. Sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan gagasan-gagasan baru atau pemecahan kreatif
terhadapberbagai masalah dan dalam memanfaatkan peluang. Pengertian kreativitas
dan inovasi secara singkat sering dianalaogkan : creativity – thinking new
things, innovations = doing new things.
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak
ada sering sekali merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga
gagasan baru timbul secara kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa
kreativitas dan inovasi tersebut merupakan cirri-ciri yang melekat kepada
wirausaha.
Seperti kita ketahui wirausaha merupakan sumber pemikiran
kreatif dan inovasi. Bagaimana alam pikiran seseorang wirausaha sehingga
menjadi sumber kreativitas dan inovasi?
- Seorang
wirausaha selalu mengimpikan gagasan baru.
- Selalu
mencari peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang baru.
- Selalu
berorientasi kepada tindakan.
- Seorang
pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
- Tidak
malu untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
- Tidak
pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
- Tidak
pernah takut gagal.
Ditinjau dari aspek kreativitas dan inovatif seorang
wirausaha sering diidentifikasikan sebagai orang yang secara sistematis
menerapkan kreativitas / gagasan baru. Ada yang berpendapat bahwa sifat
kreativitas adalah sifat “bawaan” sehingga tidak dapat diajarkan kepada orang
lain yang tidak mempunyai sifat bawaan tersebut. Akan tetapi, kebanyakan para
ahli berpendapat bahwa pada dasarnya setiap orang adalah kreatif artinya setiap
orang dilahirkan membawa potensi sifat-sifat kreativitas, akan tetapi orang
menjadi tidak kreatif karena factor lingkungan dan kesalahan-kesalahan cara berpikir.
Kesalahan cara berpikir yang merupakan belenggu mental untuk berpikir secara
kreatif, antara lain :
- Selalu
mempunyai jawaban yang benar, sehingga tidak pernah menganggap bahwa ada
kemungkinan beberapa jawaban yang benar.
- Memfokuskan
berpikir secara logis, tetapi jika terlalu memfokuskan kepada berpikir
logis akan menghambat berpikir kreatif.
- Mentaati
peraturan secara menyeluruh, sehingga mematikan prakarsa-prakarsa.
- Spesialisasi
berlebihan, sehingga tidak mengetahui aspek lasin/bidang lain selain yang ditekuni.
- Takut
dikatakan tidak kreatif atau bodoh, sehingga tidak berani mengemukakan
pendapat.
- Takut
berbuat salah dan gagal.
- Rasa
rendah diri.
Kiat-Kiat
Untuk Menjadi Kreatif
- Beberapa
kiat / kebajikan untuk medorong kreativitas bagi seluruh sumber daya manuasia
dalam organisasi, antara lain :
- Kreativitas
harus dipandang sebagai suatu kebutuhan perusahaan.
- Mempunyai
sikap toleransi terhadap keberhasilan atau kegagalan.
- Mendorong
sikap keingintahuan.
- Menyikapi
masalah sebagai tantangan.
- Mengadakan
pelatihan-pelatihan kreativitas secara teratur.
- Menyediakan
fasilitas yang diperlukan untuk terlaksananya kegiatan yang kretaif.
- Memberikan
penghargaan bagi kreativitas yang berhasil.
- Membuat
model-model teknik mengembangkan kreativitas untuk dipelajari untuk perorangan
maupun kelompok.
Kiat-kiat untuk mendorong kreativitas disosialisasikan
kepada sumberdaya manusia dalam perusahaan sehingga semua memahaminya. Perlu
dipahami bahwa kebiasaan sehari-hari pada umumnya cara berpikir kita dalam
memecahkan masalah mempergunakan pikiran yang logis dengan pendekatan yang
bersifat bertahap. Menurut ahli cara berpikir demikian mempergunakan otak
sebelah kiri yang fungsinya untuk berpikir secara logis. Otak sebelah kanan
fungsinya berpikir secara lateral atau berpikir secara intuitif, tidak
terstruktur.
Proses mempersiapkan kreativitas
Masih banyak metode untuk mengembangkan kreativitas, akan
tetapi ada satu hal yang dipahami bahwa gagasan baru biasanya tidak timbul
begitu saja memerlukan suatu proses atau akibat sutu proses kreatif, sehingga
perlu dipahami bagaimana proses suatu kreativitas dapat terjadi. Akan tetapi
yang sering dianjurkan melalui proses adalah :
- Persiapan.
- Penelitian
/ Investigasi
- Transpormasi
- Inkubasi
- Iluminasi
- Verifikasi
- Implementasi
Pola Dasar Wirausaha
Sosok wirausahawan yang ideal , menuntut nilai-nilai ke arah
kualitas manusia yang semapan mungkin. Kaitannya dengan perpolitikan, mungkin
selaras dengan dambaan hadirnya Manusia Indonesia Seutuhnya. Maka dapat
dikatakan bahwa ilmu kewirausahaan/ kewiraswastaan adalah ilmu tentang
penghidupan. Ilmu yang akan membukakan pengertian tentang bagaimana seharusnya
manusia meniti penghidupannya dan nilai-nilai apa yang diperlukan untuk
mencapai cita-cita hidup yang hakiki.
Untuk membina manusia menjadi makluk yang berguna, tidak
cukup hanya memberikan kecerdasan, ketrampilan atau kepiawaian teknis saja.
Prioritas mendasar adalah dengan membangun sikap mental yang baik terlebih
dahulu. Sebab, seperti pepatah mengatakan, ilmu tanpa sikap mental menghasilkan
kezaliman, sedangkan sikap mental tanpa ilmu adalah kelemahan. Dua aspek ini
harus hadir salling isi mengisi, karena jika terjadi absen pada salah satunya,
maka akan berdampak buruk.
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4 (empat)
lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti (core), sedangkan 3 lapisan berikutnya
merupakan pendukung yang ideal untuk mencapai kesempurnaan prestasi. Struktur
ini berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang berkarir dijalur
wiraswasta. Para pejabat, karyawan, buruh, kaum-kaum profesional, dan siapapun
seyogyanya memiliki pola dasar ini.
Struktur
nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
- Sikap
Mental (attitude)
- Kepemimpinan
atau kepeloporan (leadership)
- Ketatalaksanaan
(management)
- Keterampilan
(skill)
Sikap mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu
dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah
seseorang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah seblikinya menjadi orang yang
jahat dan culas. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur terpenting
dalam dunia kewirawastaan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti
kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal
motivasi dan proaktivitas.
Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin
tanpa harus diperintah, dan konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga selalu
berinisiatif melakukan hal-hal positif dan selalu mempunyai motivasi kuat serta
semangat yang mengebu-gebu dalam mencapai cita-cita.
Sikap mental juga amat menentukan keberhasilan seseorang.
Harvard, sebuah intitusi di Amerika menyatakan bahwa keberhasilan orang-orang
sukses di dunia ini, ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya
dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis yang dimiliki. Dengan angka
perbandingan adalah 85% sikap mental, 15 % kemampuan teknis.
Akan
tetapi ironisnya, komposisi materi pendidikan yang diterapkan disekolah-sekolah
menunjukan perbandingan yang sebaliknya yaitu 90 % pelajaran teknis dan 10%
sikap mental. Sehingga pantaslah kalau banyak didapati manusia yang berpikir
negatif dibanding orang yang berpikir positif, antusias dan percaya diri.
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud disini adalah kepemimpinan
sebagai nilai atau kualitas, bukan pengetahuan tentang manajemen sumber daya
manusia. Mungkin akn lebih tepat kalau disebut sebagai “kepeloporan” sedangkan
pemimpin adalah orang yang menunjukan arah. Seseorang yang memiliki jiwa
kepemimpinan akan selalu tahu arah yang harus dimbil. Keputusan-keputusanya
mantap dan didasari oleh keyakinan diri disertai data-data dan informasi yang
akurat.
Dalam dunia usaha, jiwa kepemimpinan dan kepeloporan ini
mutlak diperlukan karena secara sadar atau tidak seseorang yang berwiraswasta
telah menempatkan dirinya pada posisi pemimpin. Kedudukan tersebut
mengharuskannya untuk selalu mampu mengambil keputusan yang menurut
perhitungannya paling baik dan bijaksana. Tidak boleh ada keraguan atau
kebimbangan karena jika itu terjadi maka keputusan yang diambil akan terlambat
dan tidak efektif lagi. Dilain pihak, pengusaha yang tidak memiliki jiwa
kepemimpinan akan condong mengikuti pendapat dari figur yang dominan terhadap
dirinya, sehingga pengusaha tersebut biasanya sulit membawa perusahaannya
kearah kemajuan yang berarti.
Pengusaha yang berpeluang maju secara mantap adalah
pengusaha yang memiliki jiwa kepemimpinan secara menonjol. Ciri-cirinya
biasanya keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim/tampil
beda..
Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata management,
artinya pengelolaan. Manajemen bukan semata-mata konsumsi para manager di
perusahaan-perusahaan tetapi diperlukan semua orang. Tata laksana merupakan
metode atau serangkaian cara dan prosedur yang berguna untuk menghasilkan
efektivitas dan efisiensi setiap pekerjaan agar mendapat hasil yang baik dalam
mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk
dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan
bersifat praktis. Kalau sikap mental berada di dalam (jiwa), manajemen terdapat
di luar, mirip keterampilan teknis atau keprigelan
Manajemen kegunaannya juga sangat universal, dan semua orang
atau organisasi memerlukan manajemen. Bila manajemen terabaikan, maka sebuah
organisasi akan menjadi kacau dan morat-marit. Perusahaan tanpa manajemen yang
baik, bias dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh
sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus mewaspadai aspek tata
laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan manajemen seketika pada saat
perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.
Keterampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas adalah keterampilan.
Keterampilan teknis yang meliputi keterampilan perorangan yang melibatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memproduksi sesuatu, baik secara fisik dan non
fisik termasuk keterampilan manajerial dan keterampilan pemasaran jelas
merupakan faktor yang amat penting, karena disinilah nantinya kualitas produk
ditentukan tinggi rendahnya.
Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal penguasaan
keterampilan, seseorang pasti bisa menjdi enterpreuneur (wiraswastawan) yang
berhasil. Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh ternyata
keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh keterampilan
semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha.
Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar orang ke
jenjang kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik terampil
maupun tidak, untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses atau orang
berkecukupan, yaitu :
- Memanfaatkan
Leadership yang berasal dari diri sendiri
- Memanfaatkan
Leadership orang lain
- Faktor
keberuntungan (luck and hoki)
Naluri Kewirausahaan
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan
ketajaman naluri. Demikian juga dengan wiraswastaanpengusaha bersaing bukan
hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan keadaan dan
situasi-situasi tertentu seperti moneter, ekonomi, politik perubahan kebijakan
pemerintah, dan lain-lain. Untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan jyang
mungkin terjadi, seorang wiraswastaan perlu melatih naluri kewirausahaannya,
agar selalu siap menghadapi hal apapun dan tetap bertahan hidup.
Inti Wiraswasta
Fungsi manusia akan tumbuh sempurna bila pembinaan
dilaksanakan menuruti 4 tahap prioritas yaitu sikap mental, kepemimpinan, tata
laksana serta keterampilan. Sebaliknya, ketidaksempurnaan dan kerusakan atau
kehilangan dari salah satu unsure tersebut, akan mengakibatkan hal-hal negative
pada manusia yang bersangkutan, bahkan bias fatal.
Empat lapis prioritas diatas sebenarnya dapat disederhanakan
menjadi hanya 2 (dua) kelompok, karena pada dasaranya dua yang pertama dan dua
yang terakhir berasal dari rumpun yang sama. Pengelompokan itu terdiri dari :
- Kelompok
Sikap Mental yang mencakup lapisan sikap mental itu sendiri dan unsure
kepemimpinan atau Leadership dan
- Kelompok
Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan manajemen dan keterampilan.
MENGENAL
PELUANG USAHA
A.
Peluang dan Resiko Usaha
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis,
seorang wirausahawan berpikir secara positif dan kreatif, diantaranya :
- Harus
percaya diri dan yakin bahwa usaha ini dapat dilaksanakan
- Harus
menerima gagasan baru
- Harus
bertanya kepada diri sendiri
- Harus
mendengarkan saran-saran orang lain.
- Harus
mempunyai etos kerja yang baik
- Pandai
berkomunikasi.
Dengan
tersedianyainformasi intern dan ekstern, maka wirausahawan dapat mengetahui :
- Di
mana ada peluang (opportunity)
- Apa
saja yang akan mengancam dunia (threat)
- Adakah
kekuatan (sterngth) yang mendukung usaha
- Adakah
kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan.
Ada
beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam usaha, diantaranya :
- Perubahan
permintaan
- Perubahan
konjungtor
- Persaingan
- Akibat
lain
B.
Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1.
Keberhasilan Usaha
Keberhasilan
usaha yang dipengaruhi oleh beberapa hal :
- Percaya
dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan
- Menerima
gagasan baru di dalam dunia usaha
- Instropeksi
diri
- Mendengarkan
sran-saran orang lain
- Bersemangat
dan bergaul.
Tingkat
energi tinggi
- Mengendalikan
tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukses
- Cepat
mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuan
tujuannya
- Bekerja
keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk meperoleh prestasi
- Tidak
takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko tinggi jika
dimungkinkan
- Tidak
akan memperbolehkan hubungan emosional yang menggangu suksesnya
usaha
- Tidak
akan memperboilehkan hubungan emosional yang mengganggu misi suksesnya
usahanya
- Berdedikasi
tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk membangun usahanya
2.
Kegagalan Usaha
- Pengendalian
usaha atau bisnis
- Pengamatan
manajemen
- Pengelolaan
piutang
- Memperluas
usaha berlebihan
- Perencanaan
keuangan
- Lokasi
usaha
- Pembelanjaan
besar
- Meremehkan
waktu dan dedikasi dalam memulai usaha
- Gagal
mengendalikan aspek utama usaha atau bisnis
- Pemahaman
umum terhadap disiplin manajemen rata-rata kurang
- Menimbulkan
masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan
piutang
- Memulai
perluasan usaha yang belum siap
- Meremehkan
kebutuhan usaha
- Lokasi
yang buruk
- Menimbulkan
pengeluaran awal yang tinggi